BUOL, - Ketua Dekab Buol, Abdullah Batalipu mempertanyakan minimnya realisasi pendapatan daerah dari sektor pemakaian kekayaan daerah yang ditarget Rp 544 juta sementara yang tercapai hanya Rp 10 juta.
"Kita tetapkan Rp 544 juta, tapi ternyata hanya mencapai Rp 10 juta, kemana Rp 534 juta?," tanya Abdullah kepada Kabid pendapatan DPPKAD, dalam sidang lanjutan perhitungan anggaran di Gedung Dekab Buol Jumat (13/8).
Menurut Abdullah, pendapatan ini tergolong sangat minim jika dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari sector yang sama pada tahun 2005, 2006, dan 2007 yang mencapai Rp 1 miliyar, yaitu penerimaan dari sewa pelabuhan, dan penggunaan lokasi oleh CCM di Kelurahan Kumaligon.
Realisasi pendapatan yang menuai kritik ini tidak terjawab secara kongkrit dalam sidang perhitungan itu, sebab Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buol, meminta untuk sidang diskorsing sampai Senin (16/8) guna menyatukan persepsi dalam penjelasan mengenai angka-angka dalam data yang ditampilkan.
Kabid Pendapatan pada DPPKAD Buo, Yayan, yang ditemui Selasa (17/8) di kediamannya, menyatakan bahwa realisasi pendapatan dari pemakaian kekayaan daerah, memang hanya sebesar itu ( Rp 10 juta red).
" Yang terealisasi memang hanya sebesar itu. Rp 10 juta, ini diperoleh dari pembenihan ikan di balai benih ikan Kulango," terangnya.
Yayan menambahkan, kekayaan daerah yang lain berupa gedung BPU, dan Billboard, belum bisa mengdatangkan hasil.
" Gedung? Hanya pemerintah yang bikin kegiatan disitu, sedangkan billboard, sampai hari ini belum ada yang disewa oleh pihak swasta," terangnya.
Disinggung tentang tingginya nilai pendapatan yang ditargetkan, dirinya mengaku tidak mengerti, Sebab dirinya belum menjabat sebagai Kabid pendapatan saat itu.
" Mungkin dia targetkan Rp 544 juta karena memasukkan billbord dalam kekayaan daerah? untuk jelasnya coba tanyakan ke Kabid sebelumnya," katanya. CR5
0 komentar:
Posting Komentar