Selasa, 20 Januari 2009

Eksploitasi SDA Berlebihan Penyebab Pemanasan Global

Aktifitas eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dilakukan sejumlah perusahaan besar menjadi faktor utama penyebab terjadinya pemanasan global (global warming). Tidak bisa tidak.

Sejumlah organisasi non pemerintah (Ornop) di Sulawesi Tengah yang menggelar aksi pada Sabtu (8/12) sekitar pukul 19.30 Wita di seputaran Tugu Hasanudin Palu, menuding aktifitas eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dilakukan sejumlah perusahaan besar menjadi faktor utama penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).


Gabungan LSM yang konsern terhadap lisu lingkungan hidup itu terdiri dari Walhi Sulteng, YMP, YTM, Jatam Sulteng, YPR, YBPLB, KPPA, YAMMI, PRMST, LBH Sulteng, YDI,YSM dan PEI, dalam aksi yang berlangsung aman tersebut mereka membagi-bagikan selebaran kepada warga kota Palu yang melintasi kawasan tersebut.
Dalam aksinya tersebut koalisi LSM ini menyoroti masalah pemanasan global, yang saat ini tengah mengancam kehidupan umat manusia, menurut pengunjuk rasa pemanasan global yang tengah terjadi saat ini akibat degradasi lingkungan yang dilakukan oleh para pemilik modal, penebangan dan konversi hutan, aktifitas pertambangan serta penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi, batubara, dan gas)secara berlebihan merupakan penyebab utama terjadinya efek rumah kaca.

Dalam orasi yang dilakukan secara bergantian, pengunjuk rasa selain membeberkan fakta kerusakan lingkungan di Sulteng termasuk penyebabnya juga banyak menyoroti aspek kebijakan pemerintah yang dinilai hanya mengutamakan kepentingan modal dan investasi, tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan dan kehidupan masyarakat, akibatnya bukan hanya kerusakan lingkungan namun juga terjadi proses pemiskinan rakyat secara massif.

Kordinator aksi Samsul bahri menyoroti (kerusakan hutan) di Indonesia termasuk di Sulteng sudah berada pada taraf yang mengkhawatirkan, karenanya mereka mendesak kepada pemerintah agar segera mengambil langkah-langkah serius guna menyelamatkan kondisi lingkungan hidup. Selain itu aktifis Walhi Sulteng ini juga mengharapkan pertemuan KTT iklim yang sedang berlangsung di Bali agar benar-benar memperjuangkan agenda penyelamatan lingkungan dengan mengedepankan keadilan hubungan antar negara maju dan berkembang.

Sumber : http://satudunia.oneworld.net

0 komentar:

Posting Komentar

Modified by Blogger Tutorial

LEMBAGA BANTUAN HUKUM SULAWESI TENGAH ©Template Nice Blue. Modified by Indian Monsters. Original created by http://ourblogtemplates.com Blogger Styles

TOP